Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Laporan Karya Wisata ke Objek Wisata Pura Ulun Danu Batur, Kintamani Bangli

KATA PENGANTAR

          Puji syukur penulis panjatan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penyusunan laporan yang berjudul “Laporan Karyawisata ke Objek Wisata Pura Ulun Danu Batur” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan karya wisata yang telah diikuti. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang objek wisata Pura Ulun Danu Batur.
        Penyusunan laporan ini bisa penulis selesaikan berkat bantuan dari beberapa pihak yang telah membantu baik berupa material maupun nonmaterial. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu Guru yang selalu memberikan bimbingan dan masukan-masukan, keluarga yang selalu memberikan dukungan dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
         Menyadari bahwa isi dari laporan ini masih jauh dari kata sempurna maka penulis meminta kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan sarannya agar tulisan ini bisa lebih baik lagi. Akhir kata penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya, apabila ada hal-hal yang tidak berkenan dan terima kasih.

Penulis





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Lokasi atau Letak Pura Ulun Danu Batur
2.2. Sejarah Pura Ulun Danu Batur
2.3. Keberadaan Objek Wisata Pura Ulun Danu Batur
2.4. Nilai Sejarah dan Manfaat Mengunjungi Objek Wisata Pura Ulun Danu Batur
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Kesan
3.3. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pura Ulun Danu Batur Kintamani Bangli
Pura Ulun Danu Batur Kintamani Bangli

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

      Karya Wisata adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan ke objek-objek wisata untuk mendapatkan pengalaman dan menambah wawasan. Dengan dilaksanakannya karya wisata ini, para siswa akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tambahan tentang objek wisata yang dikunjungi sehingga para siswa akan dapat mencintai dan menghargai budaya dan lingkungan. Karya wisata dapat dilakukan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang memiliki nilai sejarah, seni, tradisi dan tempat-tempat suci seperti Pura.
      Tempat suci agama Hindu adalah Pura, Candi, Kuil, dan berbagai macam sebutan yang berlaku didaerah-daerah dimana agama Hindu berkembang. Untuk di Bali, Tempat suci Agama Hindu disebut dengan Pura. Pura dijadikan sebagai tempat untuk melakukan hungan dengan Tuhan. Pura-Pura yang ada di Bali pada khususnya dibangun di tempat-tempat yang diyakini memiliki tingkat kesucian yang lebih dan diarea yang tinggi dan asri.
        Di daerah Bali terdapat banyak sekali pura yang sesuai dengan sebutannya bahwa Bali adalah pulau seribu pura. Keberadaan Pura tersebut dikelompokan menjadi beberapa kelompok sesuai dengan fungsinya yaitu Pura Umum, Pura Swagina, Pura Teritorial, dan Pura Kawitan. Pura umum juga diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu Pura Kahyangan Jagat, Pura Dang Kahyangan, dan Pura Pewayangan.
       Pura Kahyangan Jagat adalah Pura yang dibangun sebagai stana dari Ista Dewata. Pura Dang Kahyangan adalah Tempat Suci yang dibuat untuk menghormati jasa para guru suci. Diantara Pura yang tergolong Kahyangan Jagat, maka terdapat 2 (dua) Pura yang besar di Bali yaitu Pura Besakih san Pura Ulun Danu Batur. Ke dua Pura ini juga sudah sangat terkenal. Pura Ulun Danu Batur sendiri merupakan obyek wisata selain fungsi pokoknya sebagai tempat bersembahyang bagi umat Hindu. Lebih lanjut dalam karya tulis ini, penulis akan menguraikan tentang sejarah dan eksistensi Pura Ulun Danu Batur.

1.2. Rumusan Masalah
Terkait dengan latar belakang tersebut, maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan dibahas yaitu:
- Dimanakah lokasi atau letak objek wisata Pura Ulun Danu Batur?
- Bagaimanakah sejarah objek wisata Pura Ulun Danu Batur?
- Bagaimanakan keberadaan objek wisata Pura Ulun Danu Batur?

1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui lokasi, sejarah dan eksistensi keberadaan objek wisata Pura Ulun Danu Batur.


BAB II
PEMBAHASAN


2.1. Lokasi atau Letak Pura Ulun Danu Batur
       Obyek Wisata Kawasan Batur terletak di Desa Batur, Kecamatan Kintamani Kabupaten Daerah Tingkat II Bangli. Obyek Wisata Kawasan Batur berada pada ketinggian 900 m di atas permukaan laut tepatnya di Desa Kalanganyar Kecamatan Kintamani di sebelah Timur jalan raya Denpasar-Singaraja. Suhu udaranya berhawa sejuk pada siang hari dan dingin pada malam hari. Pura ini menghadap ke barat yang dilatarbelakangi Gunung Batur dengan lava hitamnya serta Danau Batur yang membentang jauh di kaki Gunung Batur, melengkapi keindahan alam di sekeliling pura. Untuk mencapai lokasi ini dari Ibu Kota Bangli jaraknya 23 km. Obyek wisata ini dapat dilalui dengan kendaraan bermotor, karena lokasi ini menghubungkan kota Bangli dan kota Singaraja. Sedangkan rute obyek, menghubungkan Obyek Wisata Kawasan Batur dengan Obyek Wisata Tampaksiring dan Besakih.
         Sebelum letaknya yang sekarang ini, Pura Ulun Danu Batur terletak di lereng Barat Daya Gunung Batur. Karena letusan dasyat pada tahun 1917 yang telah menghancurkan semuanya, termasuk pura ini kecuali sebuah pelinggih yang tertinggi. Akhirnya berkat inisiatif kepala desa bersama pemuka desa, mereka membawa pelinggih yang masih utuh dan membangun kembali Pura Ulun Danu Batur ke tempat yang lebih tinggi yakni pada lokasi saat ini. Upacara di pura ini dirayakan setiap tahun yang dinamakan Ngusaba Kedasa.

2.2. Sejarah Pura Ulun Danu Batur

       Sebelum letusan Gunung Batur yang dasyat pada tahun 1917, Pura Ulun Danu Batur semula terletak di kaki Gunung itu dekat tepi Barat Daya Danau Batur yang merusakkan 65.000 rumah, 2.500 Pura dan lebih dari ribuan kehidupan. Tetapi keajaiban menghentikannya pada kaki Pura. Orang-orang melihat semua ini sebagai pertanda baik dan melanjutkan untuk tetap tinggal disana. Pada tahun 1926 letusan baru menutupi seluruh Pura kecuali "Pelinggih" yang tertinggi, tempat pemujaan kepada Tuhan dalam perwujudan Dewi Danu, Dewi air danau. Kemudian warga desa bersikeras untuk menempatkannya di tempat yang lebih tinggi dan memulai tugas mereka untuk membangun kembali pura. Mereka membawa pelinggih yang masih utuh dan membangun kembali Pura Ulun Danu Batur.
      Beberapa lontar suci Bali kuno menceritakan asal mula Pura Ulun Danu Batur yang merupakan bagian dari "sad kayangan" enam kelompok Pura yang ada di Bali yang tercatat dalam lontar Widhi Sastra, lontar Raja Purana dan Babad Pasek Kayu Selem. Pura Ulun Danu Batur juga dinyatakan sebagai Pura "Kayangan Jagat" yang disungsung oleh masyarakat umum.
      Sejarah Pura Ulun Danu Batur merupakan persembahan untuk Dewi Kesuburan, Dewi Danu. Dia adalah Dewi dari air danau. Air yang kaya akan mineral mengalir dari Danau Batur, mengalir dari satu petak sawah ke petak sawah yang lainnya, lambat laun turun ke bumi. Dalam lontar Usaha Bali, salah satu sastra suci yang ditempatkan di pura itu, ada legenda kuno yang melukiskan susunan dari tahta Dewi Danu.
Legenda tersebut diceritakan sebagai berikut :
Pada suatu malam di awal bulan kelima Margasari Dewa Pasupati (Siwa) memindahkan puncak Gunung Mahameru di India dan membaginya menjadi dua bagian. Dibawanya satu bagian dengan tangan kirinya dan yang satunya dengan tangan kanannya. Kedua belahan itu dibawa menjadi tahta. Belahan yang dibawa dengan tangan kanannya menjadi Gunung Agung tahta untuk anaknya, Dewa Putranjaya (mahadewa Siwa) dan yang dibawanya dengan tangan kiri menjadi Gunung Batur tahta dari Dewi Danu, Dewi Air Danau. Legenda ini menjadikan Gunung terbesar di Bali dan dua elemen simbolis "laki-laki dan perempuan" (Purusa dan Pradana) atau dua asal mula manifestasi dari sumber; Tuhan (Ida Sang Hyang Wishi Wasa).

2.3. Keberadaan Objek Wisata Pura Ulun Danu Batur
Identifikasi dan Daya Tarik
        Nama obyek wisata kawasan Batur disesuaikan dengan potensi yang ada yaitu Gunung Batur dan Danau Batur. Nama Pura Batur berasal dari nama Gunung Batur yang merupakan salah satu Pura Sad Kahyangan di emong oleh Warga Desa Batur. Sebelum meletusnya Gunung Batur pada tahun 1917, Pura Ulun Danu Batur berada di kaki sebelah Barat Daya Gunung Batur. Akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh letusan Gunung Batur ini, maka Pura bersama warga desa Batur dipindahkan di tempat sekarang. Sisa-sisa lahar yang membeku berwarna hitam, Gunung Batur tegak menjulang, Danau Batur teduh membiru, merupakan suatu daya tarik bagi setiap pengunjung. Dari Penelokan dapat memandang birunya Danau Batur dan buih-buih ombak yang menepi menemani sopir boat saat melayani wisatawan dan penumpang umum dalam setiap penyebrangan dari Desa Kedisan ke Desa Trunyan. Para nelayan juga mewarnai kesibukan di Danau Batur mengail ikan mujair yang hasil tangkapannya di jual di pasar Kota Bangli, sehingga di Bangli dikenal dengan sate mujairnya yang merupakan makanan ciri khas Kabupaten Bangli.
Fasilitas
       Di obyek wisata Kawasan Batur sudah tersedia tempat parkir, rumah makan, restourant, penginapan, toilet, wartel, serta warung-warung minuman dan makanan kecil. Mengenai fasilitas angkutan umum dan angkutan penyeberangan sudah tersedia.

Kunjungan
       Obyek wisata Kawasan Batur ramai dikunjungi oleh wisatawan Mancanegara dan Nusantara. Kunjungan yang paling menonjol sekitar bulan Agustus, Desember, saat menyambut Tahun Baru dan suasana Tahun Baru. Demikian pula pada hari-hari Raya Galungan, Idul Fitri dan Hari Raya Natal, bahkan sering dikunjungi oleh tamu Negara baik dari pusat maupun tamu dari luar negeri.

2.4. Nilai Sejarah dan Manfaat Mengunjungi Objek Wisata Pura Ulun Danu Batur
          Dibangunnya Pura Ulun Danu Batur ini tidak lepas dari sejarah dan mitologi yang dimuat dalam beberapa sastra suci. Pembangunan Pura Ulun Danu Batur memberikan keyakinan bagi umat Hindu yang ada di Bali pada khususnya untuk selalu berbhakti kepada Tuhan / Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam prabhawanya sebagai dewi danu yang memberikan kesuburan kepada dunia ini. Selain dari itu, di Pura Ulun Danu Batur juga terdapat hal unik yang menjadi ciri khasnya yaitu adanya penyatuan konsep Siwa Buddha, karena di Area Pura juga dibangun Klenteng yang digunakan oleh umat Buddha untuk bersembahyang. Manfaat yang didapatkan oleh siswa yang melakukan karya wisata ke objek wisata Pura Ulun Danu Batur adalah mempertebal keyakinan kepada Tuhan dan bisa menumbuhkan rasa toleransi diantara umat beragama.


BAB III
PENUTUP


3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut diatas, maka pada karya tulis ini penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut:
3.1.1. Pura Ulun Danu Batur yang lebih dikenal dengan Pura Ulun Danu terletak pada ketinggian 900 m di atas permukaan laut tepatnya di Desa Kalanganyar Kecamatan Kintamani di sebelah Timur jalan raya Denpasar-Singaraja. Untuk mencapai lokasi ini dari Ibu Kota Bangli jaraknya 23 km.
3.1.2. Sebelum letusan Gunung Batur yang dasyat pada tahun 1917, Pura Ulun Danu Batur semula terletak di kaki Gunung itu dekat tepi Barat Daya Danau Batur yang merusakkan 65.000 rumah, 2.500 Pura dan lebih dari ribuan kehidupan. Pada tahun 1926 letusan menutupi seluruh Pura kecuali "Pelinggih" yang tertinggi, tempat pemujaan kepada Tuhan dalam perwujudan Dewi Danu, Dewi air danau. Kemudian warga desa membawa pelinggih yang masih utuh dan membangun kembali Pura Ulun Danu Batur.
3.1.3. Sisa-sisa lahar yang membeku berwarna hitam, Gunung Batur tegak menjulang, Danau Batur teduh membiru, merupakan suatu daya tarik bagi setiap pengunjung. Dari Penelokan dapat memandang birunya Danau Batur dan buih-buih ombak yang menepi menemani sopir boat saat melayani wisatawan dan penumpang umum dalam setiap penyebrangan dari Desa Kedisan ke Desa Trunyan. Dikenal juga dengan sate mujairnya yang merupakan makanan ciri khas Kabupaten Bangli.

3.2. Kesan
Selama melaksanakan karya wisata ke tempat-tempat wisata terutama di objek wisata Pura Ulun Danu Batur, penulis merasa sangat senang karena ada banyak hal-hal baru yang penulis dapatkan yang dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman penulis.

3.3. Saran
Pelaksanaan karya wisata ini sangat bermanfaat bagi siswa sehingga penulis menyarankan agar pelaksanaannya tetap dilakukan secara berkala dengan objek yang lain yang juga memiliki nilai sejarah, budaya dan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA
  • “Pura Ulun Danu Batur”. 01 Januari 2015. http:// www.banglikab.go.id/?content=wisata&mode=ebc85c06d9d385475050b6552bba49a0
  • “Pura Ulun Danu Batur”. 01 Januari 2015. http:// en.wikipedia.org/wiki/Pura_Ulun_Danu_Batur

Posting Komentar untuk "Laporan Karya Wisata ke Objek Wisata Pura Ulun Danu Batur, Kintamani Bangli"