Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami isi Weda

Veda memuat ajaran-ajaran luhur yang disarikan keyakinan dalam Tri Kerangka Dasar Agama Hindu di Indonesia. Tri Kerangka Dasar ini terdiri dari aspek Tattwa, Susila dan Ācāra. Ketiga aspek ini diumpamakan sebagai sebutir telur, dimana Tattwa adalah bagian terdalamnya, kuning telur, Susila adalah bagian putih telur dan Ācāra adalah bagian terluarnya. Ācāra adalah yang paling luar dan nampak jelas. Kulit telur berfungsi menjaga bagian dalamnya.


a. TATTWA

Tattwa merupakan istilah filsafat yang telah umum dipakai oleh umat Hindu di Indonesia, sedangkan di India pada umumnya disebut Darśana. Darśana kaitannya dengan ajaran Agama Hindu dengan uraian yang ilmiah mengupas inti hakikat kebenaran yang kekal abadi (Brahman). Tattwa merupakan apinya Agama, yang memberikan sinar kepada bagian lainnya dan refleksinya diwujudkan pada upacara-upacara. Upakara, simbol-simbol (Lambang), gambar-gambar (Rerajahan), huruf-huruf Suci, merupakan perwujudan dari Tattwa. Adapun kata Tattwa dapat kita artikan; Kebenaran, Inti Hakikat, Filsafat; Tat itu : Kebenaran, Twa : Bersifat, mempunyai sifat. Tattwa merupakan landasan teologi dalam praktik beragama di Indonesia. Tattwa juga merupakan sumber-sumber sastra dari praktik-praktik beragama. Tattwa dalam ajaran Hindu di Indonesia dikelompokkan ke dalam ajaranajaran Srādha yang dikenal sebagai Pañca Srādha. Srādha ialah keimanan atau kepercayaan yang tulus yang menegaskan kebenaran dan hukum untuk mengikat nilai-nilai spiritual pada diri manusia.

Pañca Srādha adalah lima pilar keyakinan utama umat Hindu di antaranya:
1) Brahman Srādha
2) Atman Srādha
3) Karmaphala Srādha
4) Punarbhava Srādha
5) Mokṣa Srādha

b. Susila

Susila adalah landasan etis yang menerapkan ajaran agama dalam kehidupan. Susila
merupakan perilaku dan etika yang dijadikan sebagai wujud mengejawantahan
ajaran agama. Susila berpedoman pada kitab suci Veda. Susila di antaranya:
  • Tri Kaya Parisudha
  • Karmaphala

c. Ācāra

Ācāra merupakan landasan tradisi dan kebudayaan religius. Beberapa bentuk Ācāra
dalam kehidupan berupa ajaran Tri Rna, Pañca Yājña dan Tri Hita Karana. Masingmasing ajaran tersebut di antaranya:

1) Tri Rna yaitu tiga jenis hutang manusia.
  • Dewa Rna, hutang pada Hyang Widhi Wasa
  • Rsi Rna, hutang pada Pandita, Pinandita, dan Rsi.
  • Pitra Rna, hutang pada orang tua, hutang ini di antaranya:
    • Śarīra Kṛta adalah hutang kepada orang tua atas badan yang kita miliki. Śarīra Kṛta ini disebut juga hutang badan.
    • Prānadatta adalah hutang kepada orang tua atas pertumbuhan jiwa yang kita miliki. Prānadatta disebut juga hutang jiwa.
    • Annadatta adalah hutang kepada orang tua atas makanan yang diberikan orang tua kita sejak kita terlahir.
2) Pañca Yājña yaitu lima persembahan yang dilandasi dengan Srādha, Sreya,Buddhi dan Bhakti. Pañca Yājña di antaranya Dewa Yājña, Rsi Yājña, Pitra Yājña, Manusia Yājña, Butha Yājña. 
  • Dewa Yājña yaitu persembahan suci kepada Hyang Widhi Wasa.
  • Rsi Yājña yaitu persembahan suci kepada para Pandita, Pinandita, dan guruguru suci.
  • Pitra Yājña yaitu persembahan suci kepada leluhur dan orang tua
  • Manusia Yājña yaitu persembahan suci kepada sesama manusia untuk mencapai kesucian dirinya.
  • Butha Yājña yaitu persembahan suci kepada lingkungan hidup untuk menjaga keseimbangan kinerja alam semesta.
3) Tri Hita Karana yaitu tiga penyebab kebahagiaan manusia untuk mencapai keselarasan hidup. Tri Hita Karana di antaranya:
  • Parahyangan yaitu hubungan dengan Hyang Widhi Wasa dan personifikasinya.
  • Pawongan yaitu hubungan dengan sesama manusia.
  • Palemahan yaitu hubungan dengan lingkungan.

Demikian keluhuran isi Veda yang diterapkan oleh masyarakat Indonesia.
TOKEN: AB3231

Posting Komentar untuk "Memahami isi Weda"